KAMPUNGBERITA.ID-Jawa Timur yang dikenal sebagai basis suara Nahdlatul Ulama (NU) tampaknya menjadi daya magnet bagi pasangan Ganjar-Mahfud M, Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), dan Prabowo-Gibran untuk berebut ceruk suara Nahdliyin pada Pilpres 2024.
Namun bagi Ketua DPC PKB Kota Surabaya, Musyafak Rouf, persaingan itu tidak membuat PKB, salah satu pengusung AMIN, gentar.
Menurut dia,
bahasa Nahdliyin itu sangat luas. Misalnya, Mahfud MD itu pernah menjadi anggota DPR-RI dari Fraksi PKB. Ia juga pernah jadi pengurus di PBNU. Tapi aslinya Mahfud MD itu organisasinya adalah HMI.
“Artinya tidak ada persoalan ketika Nahdliyin itu ada di mana-mana. Tapi yang riil dan punya kekuatan di politik itu adalah Cak Imin (Muhaimin Iskandar). Karena Cak Imin punya struktur mulai DPP hingga ranting, bahkan anak ranting, ” ujar dia belum lama ini
Musyafak Rouf menilai suara Nahdliyin yang ada di Jatim diprediksi tak tergoyahkan.
“Di Jatim kita punya sekitar 14 juta suara yang memilih PKB dan diharapkan mereka jangan goyah. Jika ditambah suara PKS dan NasDem, total bisa 22 juta suara,” ungkap Cak Syafak, panggilan Musyafak Rouf.
Dia optimistis pasangan AMIN akan menang di Jatim. “Insya Allah AMIN akan menang, “tegas dia.
Menurut perhitungan Cak Syafak, kalau suara partai pengusung NasDem, PKS dan PKB digabung, maka suara pasangan AMIN di Jatim bisa mencapai 56 persen.
Jadi, tegas dia, orang sekarang ini tidak melihat Nahdliyin atau tidak. Tapi, dirinya punya parameter-parameter sendiri.
“Pak Mahfud meski Nahdliyin gumbul (kumpul) sama mereka sampai sekarang. Kan ada Nahdliyin seperti itu, ada juga yang enggak, ya memang sudah kita lepas. Karena kita tidak kuat, panas, sumuk, ” ujar dia sambil tertawa. KBID-BE