KampungBerita.id
Kampung Gaya Kampung Raya Tapal Kuda Teranyar

32 Ibu Hamil di Situbondo Idap HIV-AIDS

Otto Bambang Wahyudi

KAMPUNGBERITA.ID – Sebanyak 32 ibu hamil di Situbondo terjangkit virus Human Immunudeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiensy Syndrome (AIDS). Data ini dilansir Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Timur.

Jawa Timur sendiri merupakan provinsi dengan jumlah pengidap Human Immunudeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiensy Syndrome (AIDS) tertinggi di Indonesia pada 2016.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur yang sejak 1989 hingga Juli 2017 ini, orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Jatim sebanyak 54.631 jiwa. Dari jumlah tersebut, yang mengidap HIV mencapai 36.881 jiwa. Sementara yang telah divonis AIDS sebanyak 17.750 orang.

“Sementara estimasi ODHA di Jatim mencapi 118.468 orang,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Timur Otto Bambang Wahyudi, saat Rapat Koordinasi Terkait Kelembagaan dan Penganggaran KPA Kabupaten/Kota se-Jawa Timur di Hotel Santika Jalan Pandegiling Surabaya, Selasa (22/8).

Meski tak membeberkan detailnya, Otto menyebutkan, Surabaya masih menjadi daerah dengan kasus ODHA terbesar dengan jumlah lebih dari 7 ribu orang. Sementara dilihat dari demografi, kasus ODHA terbesar dialami kalangan wiraswasta. Kemudian disusul, ibu hamil. “Tentunya, mereka terjangkit karena suaminya seringkali jajan,” papar Otto.

Adapun penyebab penyebarannya terbesar, diurut dari pekerja seks komersial (PSK), penggunan narkoba suntik, gay, transgender dan ibu ke anak. “TB menjadi salah satu faktor terbesar kematian ODHA,” kata Otta.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Jawa Timur Ansarul Fahrudda menambahkan, pemerintah telah melakukan upaya menekan penyebaran penyakit HIV-AIDS ini. Termasuk di dalam sosialisasi. “Bahkan, di tingkat pemerintah terkecil yakni desa/kelurahan dibentuk Warga Peduli AIDS (WPA). Berlanjut di lingkup kecamatan, dibentuk Komisi Penanggulangan AIDS Kecamatan,” ungkapnya.

Sementara untuk peraturan daerah (perda) berkaitan dengan HIV-AIDS telah dibuat di beberapa daerah. Bahkan, lanjutnya, ada daerah yang Perda-nya tidak hanya membahas mengenai keterkaitan antara Tuberkulosis (TB) dan HIV-AIDS. “Sebanyak 13 kabupaten/kota telah membuat perda,” tutur Ansarul. KBID-BGS

Related posts

Anggota Komisi D Kritik Operasi Satpol PP Kurang Maksimal

RedaksiKBID

Pergantian Tugas di Fraksi Demokrat-NasDem, Herlina Masuk Bapemperda, Ratih ke BK

RedaksiKBID

Ingat!, Masuk Kota Mojokerto Tanpa Masker Kena Denda Rp 200 Ribu

RedaksiKBID