KampungBerita.id
Kampung Raya Surabaya Teranyar

Dinkes Surabaya Temukan 316 Kasus HIV, Wonokromo Tertinggi dan Asemrowo Terendah

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina.@KBID-2022

KAMPUNGBERITA.ID-Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes)Kota Surabaya, Nanik Sukristina menyampaikan temuan 316 kasus HIV dalam semester satu 2022. Angka tersebut menurun jika dibanding semester satu 2021, yang mencapai 364 kasus.

Menurut dia, penurunan kasus ini merupakan upaya kegiatan preventif dan promotif secara optimal. “Seperti pelayanan secara tatap muka berupa sosialisasi, penyuluhan, pertemuan FGD, dan pendampingan tentang pencegahan HIV,” kata Nanik, Sabtu (23/7/2022).

Dia menyebutkan jika temuan HIV hampir di setiap Kecamatan di Surabaya. Kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Wonokromo dengan 17 kasus. Sedangkan kasus terendah ada di Kecamatan Asemrowo, yaitu nol kasus.

Mengingat kasus HIV di Kota Surabaya menjadi yang paling tinggi se-Jatim pada 2021 lalu.

Dinkes Surabaya, lanjut dia, telah mencanangkan target untuk memperkuat kualitas upaya pencegahan dan layanan pengobatan. Seperti melakukan intensifikasi promotif preventif, guna mencegah penularan HIV melalui pemberian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada kelompok rentan, seperti remaja usia 15 sampai 24 tahun.

“KIE juga dilakukan terhadap ibu hamil, calon pengantin serta populasi berisiko seperti wanita pekerja seks (WPS), lelaki seks lelaki (LSL), waria dan pengguna narkoba suntik (Penasun),” jelas Nanik.

Nanik juga mengatakan jika terdapat beberapa kelompok lain yang rentan tertular HIV, yaitu ibu hamil, calon pengantin, pekerja hiburan, anak buah kapal dan pekerja pabrik.

Target selanjutnya, jelas dia, Dinkes akan memberikan penyediaan layanan konseling testing HIV (KTH) di seluruh Puskesmas dan 54 Rumah Sakit.

Tidak hanya itu, kata dia, layanan KTH juga akan diberikan di Kantor Kesehatan Pelabuhan dan klinik berbasis komunitas, supaya lebih mendekatkan layanan ke masyarakat

Selain itu, menurut Nanik, untuk mencegah penularan HIV, harus dilakukan pemetaan untuk memotret ulang sebaran kelompok populasi kunci seperti WPS, Waria, LSL dan Penasun di Kota Surabaya.

“Kami akan terus memonitor dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan pengendalian HIV pada layanan HIV. Supaya kasus HIV di Surabaya bisa lebih di tekan,” pungkas dia. KBID-SS/BE

Related posts

Aliansi Ulama, Habaib dan Tokoh Masyarakat Tuntut Penutupan Holywings di Jatim secara Permanen

RedaksiKBID

PJR II Jatim Amankan Mobil Elf Bawa TKI di Rest Area Surabaya-Sidoarjo

RedaksiKBID

Wabah Corona Menyebar, Komisi D Minta Pemkot Surabaya Biayai Pengobatan Warga

RedaksiKBID