KampungBerita.id
Surabaya Teranyar

GP Ansor Surabaya Ancam Salat Jumat di Puing Bekas Masjid, Gedung Merah Putih Mendadak jadi Musala

Para pengurus dan anggota GP Ansor Surabaya saat akan salat Jumat di reruntuhan bekas masjid di Kompleks DPRD Surabaya

KAMPUNGBERITA.ID – Langkah Gerakan Pemuda Ansor Surabaya yang akan menggelar salat Jumat di sekitar puing-puing bangunan masjid Assakiinah urung dilaksanakan. Pasalnya, mendadak pihak Sekretariat DPRD Kota Surabaya menyiapkan Gedung Merah Putih sebagai lokasi salat Jumat, lengkap dengan tempat wudhu.

Padahal saat pengurus GP Ansor Kota Surabaya audiensi dengan Sekretaris DPRD Kota Surabaya, ‎pihak Sekwan belum bisa memastikan lokasi tempat untuk sholat Jumat pasca dibongkarnya masjid Assakiinah. Sekwan hanya menjamin fasilitas untuk sholat jamaah sehari-hari yang kapasitasnya tidak seberapa banyak.

“Kami apresiasi langkah pemkot Surabaya menyediakan tempat untuk sholat Jumat. Meskipun terlambat, minimal ada iktikad baik dari pemkot dalam hal ini Sekretariat DPRD Kota Surabaya. Kami acungi jempol,” tutur Ketua GP Ansor Kota Surabaya, Muhammad Faridz Afif, Jumat (27/10).

Tokoh muda NU yang akrab disapa Gus Afif itu mengingatkan Pemkot Kota Surabaya agar segera. Menetapkan tempat ibadah sementara sebagai pengganti masjid Assakiinah. Karena belum ada jaminan Gedung Merah Putih bisa dimanfaatkan seterusnya, atau minimal sampai masjid baru yang dijanjikan di lantai satu dari gedung baru DPRD Kota Surabaya rampung.

Karena itu, pemuda asli Bulak Banteng ini memberi tenggat waktu kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk mengeluarkan penetapan fasilitas ibadah pengganti di komplek kantor DPRD Kota Surabaya dan sekitar Balai Pemuda. ‎Dirinya, tak mau Gedung Merah Putih itu hanya solusi sesaat untuk menggagalkan rencana GP Ansor Kota Surabaya menyelenggarakan sholat Jumat di sekitar puing-puing bangunan masjid Assakiinah.

“Kalau menunggu masjid baru rampung dibangun harus menunggu paling tidak tigak tahun, karena anggarannya saja multiyears. Karena itu kami minta relokasi masjid sementara yang lokasinya harus di sekitar komplek DPRD Kota Surabaya maupun Balai Pemuda. Kami beri tenggat waktu pemkot satu pekan untuk memutuskan,” tegas mantan Wakil Ketua Umum PP IPNU tersebut.

Afif menambahkan, bila sampai pekan depan Wali Kota Surabaya belum bisa memberi keputusan tempat ibadah pengganti, baik untuk sholat Jumat maupun sholat lima waktu. Maka GP Ansor Kota Surabaya akan melaksanakan Gerakan Sholat Jumat di Taman. Hal ini untuk mengingatkan Wali Kota kalau masjid lebih penting dari taman. Pihaknya menyayangkan sikap Wali Kota yang seolah bungkam terhadap pembongkaran masjid yang gegabah ini.

Karena itu, dirinya sebagai Ketua GP Ansor Kota Surabaya akan memberi instruksi kepada Pimpinan Anak Cabang yang ada di tingkat kecamatan dan Pimpinan Ranting yang ada di tingkat kelurahan bersama Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk sholat Jumat di beberapa titik taman kota secara serentak.

“Mosok temannya rusak beliau (Wali Kota-red) marah-marah tapi masjid dibongkar diam saja. Kami akan serukan Gerakan Sholat Jumat di Taman kalau tidak ada fasilitas pengganti. Mungkin kami akan mulai dengan sholat Jumat di Taman Surya yang letaknya persis di Balikota Surabaya,” imbuh alumni pasca sarjana Unair ini. KBID-DAY

Related posts

Terima Bantuan 10 Ribu VTM, Pemkot Surabaya Maksimalkan Tracing Covid-19

RedaksiKBID

Piala ASia U-16, Dua Gol Si Kembar Taklukan Iran di Laga Pembuka

RedaksiKBID

Hwang Sik Jiu, Arsitek RS untuk Pasien Corona di Wuhan Ingin Pulang ke Jember

RedaksiKBID