KampungBerita.id
Politik & Pilkada Teranyar

Menangkan Pilkada Jatim 2018, Demokrat Siapkan Gerakan Polo Pendem

Khofifah didampingi Emil Dardak saat memberi sambutan di acara penutupan Rakerda Partai Demokrat Jatim di Tulungagung.

KAMPUNGBERITA.ID – Partai Demokrat kerja keras untuk memenangkan Pilkada serentak 2018 mendatang. Salah satunya adalah menyiapkan gerakan “Polo Pendem” (gerakan bawah tanah). Tim yang tergabung dalam polo pendem ini ada yang terlihat, dan ada yang tidak terlihat.

Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo mengatakan, saat ini semua kader sudah kompak baik di Pilgub, Pilwali, maupun Pilbup. Beberapa kader dan pengurus partai sudah masuk di tim pemenangan.
“Semua sudah kompak. Kita buat gerakan polo pendem, yaitu gerakan bawah tanah tetapi ini dikoordinir oleh partai,” kata Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo, ketika memberi sambutan dalam penutupan Rakerda DPD Partai Demokrat, di Stadion Rejo Agung, Tulungagung, Minggu (25/2).

Pakde Karwo mengaku saat ini pelatihan saksi akan selesai pada bulan Mei 2018. Sementara tim sukses sudah siap tinggal semua, tinggal dikomando. Para tim pemenangan merupakan kader yang cerdas, dan mempunyai mobilitas tinggi. Maka, jika Demokrat menang Pilkada, jalan kemenangan di Pileg, dan pilpres akan semakin dekat.

“Tim sukses sudah siap, tinggal distater saja. Disini komandan-komandannya saja, prajuritnya ada di kampung-kampung. Tunggu instruksi, kita menangkan Pilkada,”kata mantan sekdaprov Jatim tersebut.
Sementara calon gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengaku untuk mendapatkan amanah dari Demokrat tidak mudah. Mengingat harus dilihat intregritas, dan kapabilitasnya dulu.

“Kita punya prinsip ambil yang lama, ambil yang baik. Partai Demokrat mengajak bangun nasionalis religius. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragama. Bukan karena Hindu, Budha, Kristen, dan Islam ada di Indonesia,” papar dia.

Khofifah berkomitmen ikut merasakan penderitaan rakyat. “Jika bangsa berduka, kita ikut berduka. Kita ikut bertanggung jawab, dan berbenah bersama,”tutur dia.

Ketua Umum Muslimat NU itu mengapresiasi kesolidan kader Demokrat. Hal tersebut terlihat ketika kehadiran kader Demokrat di Pantai Gemah, Tulungagung. Mengingat kehadiran Ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu membirukan pantai.

“Tadi ketika saya di Pantai Gemah semua jadi biru. Kalau hatinya membiru, langit akan membiru. Kalau belum diinstruksikan saja kaya gitu apalagi sudah,”ujarnya.

Khofifah mengajak seluruh kader agar bersama-sama bekerja keras untuk memenangkan Pilgub. Mengingat kerja kerasnya tidak ada apa-apa tidak diikuti kerja keras oleh komandan-komandan (ketua tim pemenangan, red)di Jatim karena tunggu instruksi Pakde Karwo.

Mantan menteri sosial itu menilai nomer urut Partai Demokrat membawa arti tersendiri. Angka satu ditambah angka empat, menjadi lima. Angka lima adalah hitungan sholat lima waktu, dan rukun islam ada lima.
Dalam Pileg sebelum Demokrat dapat nomer urut 7. Tapi sekarang tujuh kali dua jadi 14. Artinya Allah SWT memberi kelipatan 7×2. Semoga Allah beri kesuksesan,” terangnya.

Khofifah memohon dukungan dari tingkat bawah, baik yang nampak maupun tidak nampak. Pihaknya terus berdoa dan kerja keras untuk kemajuan massa depan Jatim yang akan mendatang.

Sementara SBY, berharap Demokrat menang kembali dengan memperoleh nomer urut 14. Keyakinan tersebut terlihat karena Kerajaan Mojopahit mengalami kejayaan pada abad ke-14.

“Semoga bikin Jatim gemilang sepeti abad ke-14 yang dulu Kerajaan Mojopahit jaya. Demokrat bangkit jaya dan menang. Memenangkan Pilkada Jatim, menang 2018 kemudian menang 2019,” harapnya.

Mantan Menkopolhukam tersebut menegaskan bahwa mulai saat ini semua kadernya wajib memenangkan calon yang diusung partai 27 Juni mendatang. Ikhtiar pasangan calon dengan tim sukses harus dikolaborasikan dan disinergikan, sehingga kampanye di masing-masing daerah tiada hari tanpa menyampaikan calon yang diusung karena dapat merubah lebih baik.

SBY meminta agar jika ketemu masyarakat dapat menjelaskan alasan partai mengusung paslon Khofifah – Emil. Mengingat Demokrat tidak asal mengusung karena melihat harus melihat integritas, kapabilitas dan rekam jejaknya. KBID-DAY

Related posts

Verifikasi Faktual Pemilu 2024, Perindo Surabaya Memenuhi Syarat

RedaksiKBID

Komunitas Terash Minta Wawali Whisnu jadi Pembina Komunitas

RedaksiKBID

Gantikan Posisi Almarhum Ibnu Shobir di DPRD Surabaya, Cahyo Siswo Utomo Dilantik

RedaksiKBID