KAMPUNGBERITA.ID – Setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) keluar dari rencana koalisi bersama PDI Perjuangan dan mengusung calon sendiri bersama Golkar dan PPP. Akhirnya DPC PDI Perjuangan memutuskan memberikan dukungannya ke pasangan calon walikota dari petahana. Langkah PDI Perjuangan ini dilakukan secara mendadak jelang pasangan petahana mendaftar ke KPUD Kota Kediri, Selasa (8/1).
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kediri Agus Sunoto mengatakan, ada beberapa alasan yang mendasari keputusan yang diambil dengan mendukung pasangan petahana Abdullah Abu Bakar dan Lilik Muhibah. Selain dari Internal partai yang kecewa dengan passangan calon yang diusung sebelumnya, juga karena belum terlalu mengenal calon yang diusung PKB dan Golkar.
“Hingga akhir waktu yang ditentukan KPU, dr Samsul Ashar kita nilai kurang komitmen. Sering ngobral janji tapi tidak ditepati, ndak tahu mungkin latar belakangnya tidak ada anggarannya atau gimana, dan jika kita ikuti semakin blarah, dan ini membuat kita kelabakan,” terangnya.
Lebih lanjut, meskipun PDI Perjuangan memiliki hubungan baik dengan PKB, Agus Sunoto mengaku jika PKB pernah datang ke dirinya untuk meminta izin mengusung pasangan Aizzudin-Sujono, dalam kedatangannya tersebut tidak mengajak berkoalisi. “Dari PKB, Gus Muid (Ketua DPC PKB) pernah datang untuk meminta izin, namun dia tidak mengajak, hanya pamitan tidak bisa bergabung ke PDI Perjuangan. Selain itu calon yang diusung PKB, saya belum terlalu tahu sepak terjangnya di Kota Kediri, sementara untuk Pak Abu dalam kepemimpinannya sudah ada hasilnya , dan hasilnya kita akui sangat bagus,dan ini final,” ujarnya.
Dia juga mengaskan, meskipun keputusan politik mendukung petahana, pihaknya tidak akan merubah gaya politiknya yang cenderung kritis pada pemerintahan. “Kalau kepemimpinan di pemerintahan Kota Kediri akan tetap bersikap kritis demi Pembanguanan Kota Kediri yang baik,” tandasnya.
Sementara, dalam pendaftaran hari pertama di KPU, pasangan Petahana Abdullah Abu Bakar – Lilik Muhibah diantar oleh ratusan kader partai pendukung dari PAN, PDIP, PKS, Demokrat dan Nasdem hingga memenuhi halaman kantor KPUD.
Sementara itu, bakal calon Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan mengambil hari pertama untuk mendaftar diri sebagai calon walikota ini, untuk mengantisipasi jika ada kekurangan dalam persyaratan, sehingga memiliki waktu untuk melengkapi kekurangan , mengingat banyak partai yang mendukung dalam pencalonan dirinya.
Sedangkan terkait merapatnya PDI Perjuangan yang notabene sangat kritis pada pemrintahannya, Wali Kota mengucapkan terimakasih telah mau bergabung dalam koalisinya. ”Kami selalu membuka diri siapapun merapat monggo, karena kita ingin berjuang masyarakat kota kediri lebih bermartabat lagi, sejahtera lagi dan agamiis, kerja kami adalah kerja bersama,” tandasnya.
Diketahui, pasangan petahana ini diusung oleh dua Partai yakni partai PAN dan Nasdem, sedangkan yang saat ini meberikan dukunganya adalah partai PKS, Demokrat dan PDIP. Hingga jumlah total dukungan kursi diparlemen 16 kursi dari 30 kursi yang ada.
Sedangkan Pasangan Aizzudin Abdulrahman –Sudjono Teguh Wijaya rencananya akan diusung oleh sembilan kursi yang terdiri dari PKB, Golkar dan PPP. Sementara hingga saat ini, Partai Gerindra dan Hanura yang belum memberikan dukunganya secara resmi. Namun santer dikabarkan dua partai ini akan merapat ke pasangan Aizzudin – Sudjono.
Kendati demimkian Ketua DPC Hanura Kota Kediri hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Sedangka Ketua DPC Hanura Kota Kediri Budi Santoso mengatakan DPP Hanura sampai detik ini belum mengeluarkan rekomendasi siapa yang bakal diusung. ”Belum ada rekomendasi,” ujarnya singkat. KBID-KUR