KampungBerita.id
Headline Tapal Kuda Teranyar

Gunung Semeru Semburkan Lava, Masyarakat Lumajang Anggap Biasa

GunungSemeruIlustrasi@KBID2018

KAMPUNGBERITA.ID – Setelah mengeluarkan awan panas guguran dua hari lalu, Gunung Semeru di Lumajang, Senin (08/01) pagi mengeluarkan guguran lava. Meski demikian, status Gunung Semeru saat ini masih level II waspada.

“Guguran lava sendiri berasal dari titik awan panas kemarin, berada 1 kilometer dari puncak Mahameru, mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang,” ujar Wawan Hadi S, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Logistik BPBD Lumajang

Meski Gunung Semeru menunjukkan keaktifan, namun, masyarakat di sekitar masih saja melakukan aktivitas seperti biasanya. Mereka tetap ke sawah dan melakukan penambangan pasir di daerah aliran sungai lahar Semeru.

Dari pengamatan media ini, secara visual, gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl), terlihat jelas tanpa ada awan sedikitpun. Gunung Semeru mengeluarkan asap putih yang berasal dari guguran lava yang keluar dari bukaan kawah arah tenggara.

Guguran lava terlihat jelas sudah berada di kaki Gunung Semeru dengan jarak sekitar tiga kilometer. Hal ini mengancam keselamatan para penambang pasir yang melakukan aktivitas di sejumlah DAS Semeru.

Meski demikian, warga mengaku sudah menganggap hal tersebut sudah biasa. Sebab, mereka mengakui sudah mengenali tanda-tanda alam. “Sebelum melakukan penambangan pasir, kami selalu memantau Gunung Semeru. Jika mendung dan hujan di puncak, kami berhenti melakukan aktivitas penambangan,” ungkap Saiman.

Berdasarkan data sismik dari pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, saat ini Gunung Semeru telah mengeluarkan 43 kali letusan, 12 kali guguran, 25 hembusan dan 4 kali gempa vulkanik dalam.

Dengan begitu, BPBD Lumajang menghimbau kepada para penambang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru untuk tetap waspada saat melakukan penambangan pasir. Karena jika di puncak Gunung Semeru terjadi hujan, maka akan membawa material pasir dan batu.

“Para penambang harus berhati-hati saat hujan turun di puncak Gunung Semeru. Sebab akan menyebabkan lahan hujan yang membawa material  yang bisa membahayakan para penambang,” terangnya. KBID-LMJ

Related posts

Tower-tower Apartemen terus Bermunculan di Sidoarjo

RedaksiKBID

Disperindag Belum Tuntaskan Pasar Grosir Ilegal, Padahal..

RedaksiKBID

Pangdam V/Brawijaya Salurkan Sembako di Yayasan Harapan Tama

RedaksiKBID