KampungBerita.id
Headline Matraman Peristiwa Teranyar

Ribuan Pendekar Rayakan Suran Agung, Puluhan Sepeda Motor Diamankan

Ribuan penderkar dari perguruan pencak silat berdatangan berziarah di makam leluhurnya saat Suran Agung di Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

KAMPUNGBERITA.ID – Lebih dari 20.000 pesilat (pendekar,red) dari berbagai daerah akan membanjiri Kota Madiun, Jawa Timur merayakan Suran Agung 2017. Ribuan pesilat itu berziarah di tiga makam leluhur menjelang tahun baru Islam sejak Rabu (20/9).

Kapolres Madiun Kota, AKBP Sonny Mahar Budy Adityawan mengatakan dua puluh ribuan pesilat datang dari 15 kabupaten/kota.

“Sekitar 20.000-an pesilat dari perguruan pencak silat akan berziarah di tiga makam leluhurnya di Kota Madiun. Khusus hari ini jumlahnya sekitar sepuluh ribu pesilat yang datang,” kata Sonny saat pengamanan peziarah yang memadati areal makam Ki Hardjo Oetomo di Kelurahan Pilangbango.

Kelimabelas kabupaten/kota yang pesilatnya berziarah di tiga makam leluhurnya yakni Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Sragen, Madiun, Nganjuk, Lamongan, Kota Madiun, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Wonogiri, dan Yogyakarta.

Ribuan pesilat dari lima belas kabupaten/kota itu berziarah di tiga leluhurnya di tiga lokasi di Kota Madiun. Ketiga makam yang dikunjungi para pesilat yakni makam Ki Hardjo Oetomo di TPU Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, makam RM. Imam Koes Supangat di TPU Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, dan makam KRAT. H. Tarmadji Boedi Harsono di Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo.
Untuk kelancaran peziarah dan pengamanannya sebut Sony, dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama hari ini dan sisanya Kamis (21/9).

Menurut dia, seluruh perguruan pencak silat sudah menyepakati hanya kendaraan roda empat atau lebih yang digunakan menuju lokasi ziarah. Para peziarah tidak diperkenankan lagi menumpang sepeda motor.
Sony menyebutkan, sejauh ini belum ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan para pesilat yang berziarah di makam leluhurnya. Semua peziarah mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat bersama dengan pemerintah dan kepolisian.

Pantuan di lokasi Makam Ki Hardjo Oetomo, Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo nampak ribuan pesilat dari Kabupaten Ngawi berdatangan menumpang bus dan truk. Para pesilat mengenakan baju seragam khas perguruan pencak silatnya berwarna hitam.

Perjalanan para pesilat yang menumpang truk dan bus dikawal aparat polisi. Tak hanya itu, nampak polisi dengan senjata lengkap juga diturunkan di lokasi guna pengamanan para pesilat yang berziarah dimakam leluhurnya.

Namun, puluhan sepeda motor milik anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang hendak ikut Suran Agung di Kota Madiun disita polisi, Kamis (21/9) siang.

Puluhan pengendara sepeda motor itu dianggap menyalahi maklumat yang melarang penggunaan sepeda motor dalam acara tersebut. Pantauan di perempatan Pasar Sleko Kota Madiun, Kamis siang menyebutkan, puluhan peserta Suran Agung yang hendak berziarah ke makam sesepuh PSHT dihentikan polisi.

Polisi kemudian menggeledah setiap sepeda motor dan pengendaranya. Kapolres Madiun Kota, AKBP Sonny Mahar, mengatakan 1.500 petugas gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, petugas Dishub, disiagakan untuk mengamankan Suran Agung di Kota Madiun.

Kegiatan akbar tahunan itu dipastikan tidak ada konflik seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya. Sonny menyampaikan ada puluhan sepeda motor milik warga PSHT yang disita petugas. Mereka dianggap melanggar maklumat yang telah disepakati bersama yaitu peserta Suran Agung tidak diperbolehkan mengendarai sepeda motor.

“Sesuai maklumat, peziarah harus menggunakan roda empat, bisa menggunakan mobil, bus, atau truk. Peserta Suran Agung dilarang mengendarai sepeda motor,” katanya.

Menurut dia, pelarangan peziarah mengendarai sepeda motor ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama kegiatan berlangsung. Selain itu, penggunaan kendaraan roda empat itu juga dianggap bisa meminimalkan konflik yang kerap terjadi saat acara akbar itu berlangsung.

Meski telah menjadi kesepakatan bersama, kata Sonny, masih ada warga PSHT yang mengendarai sepeda motor saat mengikuti Suran Agung itu. Petugas langsung menghentikan mereka dan menyita sepeda motor tersebut. Sepeda motor itu akan disita hingga pelaksanaan Suran Agung selesai.KBID-MDN

Related posts

Peringati Hari Ibu, PMII Al Khoziny Gelar Seminar

RedaksiKBID

Tari Remo Massal Pecahkan Rekor MURI, Eri Cahyadi Berharap Warga Surabaya tak Terpengaruh Budaya Asing

RedaksiKBID

Ratusan Relawan Dorong AH Thony Maju Pilwali 2024

Baud Efendi