KampungBerita.id
Peristiwa Tapal Kuda Teranyar

Tewas Usai Kecelakaan, Finalis Kang dan Yuk Probolinggo Dikubur tanpa Sepengatahuan Keluarga

Muhammad Dedu Irawan saat menjadi Finalis Kang dan Yuk Kota Probolinggo 2016

KAMPUNGBERITA.ID – Nasib tragis dialami Muhammad Dedi Irawan (19 tahun), warga Mayjen Hariono Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Usai meninggal setelah terlibat kecelakaan di jalan raya Blandongan Kota Pasuruan sepekan lalu, Dedi dimakamkan pihak rumah sakit tanpa memberitahu keluarga korban.

Sontak, peristiwa ini membuat keluarga Dedi merasa sedih dan menyesalkan tindak rumah sakit. Semula, pihak keluarga mengira Finalis Kang-Yuk 2016 tersebut baik-baik saja dan sedang kuliah di Kota Malang. Namun, pada Sabtu (28/10), seseorang datang ke rumah Jumad, orang tua Dedi, yang mengabarkan bahwa anaknya telah meninggal setelah terlibat kecelakaan di jalan raya Blandongan Kota Pasuruan, tepatnya sebelah timur pos polisi Terminal Blandongan, Kota Pasuruan.

Mendapat kabar tersebut, Jumad langsung mendatangi kampus STIKIE Malang, mencoba mengecek keberadaannya. Ia pun semakin bingung, lantaran teman kuliah di kampus itu, malah menanyakan balik keberadaan Muhammad Dedi Irawan, yang tidak juga balik ke kampus, setelah pulang ke Probolinggo, lebih sepekan lalu.

“Dari Malang, kami langsung menuju rumah sakit Purut Kota Pasuruan, untuk menanyakan apa ada korban kecelakaan yang ditangani. Kami kemudian mendapat informasi alamat rumah orang yang terlibat kecelakaan dengan anak saya. Kami langsung mendatangi rumahnya di Kecamatan Grati,” tutur Jumad.

Dari Grati, Jumad mendatangi lokasi pos polisi di pertigaan terminal Blandongan Pasuruan. Oleh petugas, Jumad diarahkan ke kantor Satlantas Pasuruan. Di tempat ini, seorang petugas menunjukkan tas milik anaknya. Isi tas berisi barang milik Muhammad Dedi Irawan; laptop, dompet, KTP, serta akte kelahiran.

Dari Satlantas, Jumad kembali Rumah Sakit Purut dan menanyakan ke petugas kamar mayat tentang anaknya. Dari keterangan salah satu petugas, pada 20 Oktober ada korban meninggal karena kecelakaan. Petugas juga menunjukkan ciri–ciri, postur tubuh, pakaian, serta foto anaknya saat dimandikan oleh petugas kamar mayat.
Namun, karena sampai tiga hari belum diambil, mayat itu kemudian dikubur.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kenapa polisi dan rumah sakit tidak menghubungi kami, terkait kecelakaan itu. Padahal, saat itu identitasnya sudah lengkap. Begitu juga dengan penguburannya yang tidak diberitahukan kepada keluarga,” sesal Jumad.

Pihak keluarga berharap agar makam anaknya digali dan dilakukan visum ulang. Pihaknya juga akan menuntut rumah sakit dan kepolisian yang telah lalai dalam kasus itu.

Sekadar diketahui, Muhammad Dedi Irawan merupakan finalis Kang dan Yuk Kota Probolinggo tahun 2016. Almarhum meninggalkan seorang istri Eka Wulansari dan seorang anak yang masih kecil. KBID-PRB

Related posts

Gowes di Jombang, Danrem 082/CPYJ Minta Seorang Danramil Harus Kreatif dan Inovatif

RedaksiKBID

Budikdamber, Program Andalan PKS Surabaya untuk Kertahanan Pangan di Masa Pandemi

RedaksiKBID

Tiga Sosok Cerdas dan Visioner Jadi Kandidat Kuat di Pilpres 2024

RedaksiKBID